Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

--Melangkah--

              Waktu berlalu, 4 bulan sudah kejadian di Jakarta itu. Kini aku melanjutkan hidup di Yogyakarta dengan melanjutkan studi doctoral-ku. Aku, Senjaku April Glory, Unik ya. Nama yang sesuai dengan kelahiranku, waktu senja di penghujung bulan April yang begitu indah. Begitu kata mereka, bapak dan bundaku. Aku seorang peneliti sosial politik, hampir 5 tahun sudah di Jakarta dengan dinamika realita sosial politik ibukota. Menghantarkanku sebagai orang yang professional dibidangnya. Bermitra dengan pejabat sampai masyarakat. Pindah dari kota metropolitan itu sudah lama kupikirkan, karna mimpiku hanya bertani. Tapi, jalan tuhan membawaku pada pertanian sosial politik.               Waktu telah berubah bersama dengan Kota Yogya yang sederhana. April nan Glory itu berubah dalam kesepian, kesederhanaan dan kesendirian. Sulit memang, meninggalkan 5 tahun yang sudah terbangun. Ini tentang pilihan, langkah mana yang mesti aku perjuangkan dan langkah mana pula yang harus kutinggalk

---Kejadian---

Dan pada akhirnya, kata kepedulian itu adalah ketidakpedualian itu sendirinya. Yang datang itu hanyalah kesinggahan, menemani sementara dan berlalu sudah. Apakah takdir mempermainkanku, atau Ia menari dengan bangga atas segala kesusahan ini? Tak setetespun air mata itu keluar, bahkan dipaksa-pun tak akan mengalir.               “ iya bang, nikmat memang. 2 ronde ndak cukup rasanya”. Gelak tawa cerita sangat intim itu dibagikan olehnya, Samy kepada senior ditempat kita bekerja. Hening sudah dibalik dinding itu aku mendengarnya. Aku tak menyangka, lelaki yang mendampingiku diruang kerja dan ruang keseharian itu mengungkap hubungan intim kami. Lekas sudah aku selesaikan kerjaku, ku tutup rapat laptop. Ku Tarik dalam nafasku, dan segera menuju ke dapur kantor. Ku aduk segelas kopi dan menggema sudah cerita-cerita intim itu dibenakku. Tak lama ku beranikan diri keluar, dan membuka pintu. Ya, harus berjalan melewati dan berhadapan dengan mereka.               “ Eh April, dari mana

Prolog

Kembali menulis!!! Waktu telah banyak memberikan pengalaman kehidupan. Banyak kisah yang dapat ditulis meski tak selamanya kisah itu indah. Kita hanya sedang berlari dalam setapak waktu yang terus bergerak. Tidak perlu keluh kesah bukan? Namanya kehidupan, semuanya hanya perlu disyukuri. Jangan sampai menggugat tuhan karena kita tak punya pengacara untuk bisa menang melawanNya. Mari angkat kepala dan menari, senyumin aja!